CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Assalamu'alaikum

Welcome Myspace Comments

Music is my life ...

Hello! Myspace Comments

Wednesday, February 15, 2012

Kenangan terakhir darimu

      Setahun lebih Bintang selalu hidup bersama Bulan. Setiap keceriaan maupun kesedihan mereka lalui berdua. Malam itu, Bintang duduk bersama Bulan dibawah langit malam yang dihiasi oleh pernak – pernik dan hiasan langit. Malam yang indah jika mereka selalu hadir disetiap malam.

“ Bulan,Bintang gak tau apa jadinya hidup Bintang tanpa kamu?” kata Bintang
“ Bintang jangan takutya.Karna Bulan akan selalu ada buat kamu.” balas Bulan sambil menyandarkan kepalanya kebahu Bintang
“ sampai kapanpun??” (dengan nada yang meyakinkan)
“ iya..sampai kapanpun.” Bulan tersenyum
“ makasihya,sayang…” dengan memegang tangan bulan dan bulan mengangguk menandakan membalasnya sambil tersenyum

♀♂

            Suara kokok ayam membuat Bulan terkejut dari tidurnya yang nyenyak. Dia terbangun dan duduk diatas tempat tidurnya. Dia melamun.. namun entah apa yang dia lamunkan.

            “ Bulan.. kamu sudah bangun?ayo sarapan.. kamukan mau pergi sekolah “ teriakan mamanya dari
depan pintu kamarnya membuatnya tersadar dari lamunannya. Tiba – tiba dia merasakan sakit dikepalanya sampai – sampai dia memegang kepalanya dan merintih kesakitan dan tak seorangpun yang mendengar rintihannya karena dia menahan suaranya. Setelah sakitnya sedikit berkurang,dia pun langsung bergegas mandi dan bersiap – siap untuk pergi sekolah. Tak lama kemudian Bulan keluar dari kamarnya dan berjalan kemeja makan untuk sarapan.
           
            Dia hanya memakan roti setengah dari yang dia pegang. Lalu dia melihat jam yang ada dipergelangan tangannya sebelah kanan. Jam itu menunjukan pukul jam 7 tepat. Bulan langsung berdiri dan berpamitan dengan mamanya.

            Untungnya Bulan tidak terlambat datang kesekolah pada hari senin itu. Karna jika dia terlambat, dia akan kena hukum tidak boleh masuk sekolah pada hari itu dan dia tidak bisa bertemu dengan Bintang. Tetapi, yang dia takuti ternyata tidak terjadi. Bulan langsung berjalan kearah kelasnya. Menghampiri mejanya dan meletakkan tasnya. Setelah itu dia keluar dan ikut baris bersama teman – temannya karena akan ada upacara senin pagi. Cuaca pada pagi itu sangat mendukung. Tidak panas ataupun gerimis karena mau hujan. Sehingga murid – murid yang ikut upacara tidak terganggu oleh cuaca pada pagi itu. Selesai upacara, mereka masuk kekelas. Dari depan kelasnya, Bulan melihat kearah kelas Bintang dan tidak dia temukan sosok Bintang masuk kekelasnya. Lalu Bulan masuk kekelasnya dan duduk sambil mengeluarkan buku pelajarannya.

            Jam istirahat Bulan pergi berjalan kearah sebuah pohon. Dibawah pohon itu ada tempat duduk dan kesitulah tujuan Bulan dengan membawa buku bacaannya untuk dibaca dengan menikmati cuaca pada pagi tiu. Dia duduk dan melihat kearah sekitarnya.T ak terlihat pula sosok yang dia cari dari tadi pagi sebelum dia masuk kedalam kelas. Bulan menghelakan nafasnya. Memulai membuka buku dan membaca sambungan dari bacaan yang dia baca saat sedang bersantai dirumah. Dengan seksama dia membaca buku itu. Baginya buku itu banyak memberikan dia pelajaran yang sangat berharga. Dari setiap peristiwa dan akhir dari suatu kejadian. Entahlah… entah peristiwa apa yang dia baca itu. Sampai dia berharap ada keajaiban dihidupnya. Itu sangat terlihat jelas dari matanya. Lelah dia membaca itu dan dia sandarkan bahunya ketempat duduk yang dia duduki. Dia mencoba mengulang kembali mencari – cari sosok itu dan hasilnya dia tidak juga menemukannya.
            Bulan sedikit merasa bosan berada ditempat duduk itu. Dia memutuskan untuk pergi kekelasnya. Saat dia ingin berdiri, tiba- tiba ada tangan yang menutup matanya. Bulanpun terkejut. Tapi dia tidak ingin menebak siapa orang yang menutupi matanya itu. Karna yang ada dibenaknya orang itu pasti Bintang. Siapa lagi kalu bukan memang Bintang. Bulan diam saja. Bintang merasa bingung dan menyingkirkan tangannya dari mata Bulan.
           
            “ kok gak ditebak sih?” sambil berjalan duduk disebelah bulan.
“ harusya ditebak!dari tadi Bulan itu nungguin kamu.lama banget datangnya?” Tanya balik Bulan
            “ maaf…(dengan nada mengaku salah).tadi itu Bintang ada keperluan kemajelis guru.soalnya
            ada guru yang manggil.jadi lama deh kesininya.”penjelasan Bintang
            “ gak marahkan?” Tanya Bintang kembali
            “ gak marah kok.tapi cuma capek nunggu aja.”
            “ ya maaf deh..maafin Bintangya…!!!!”
            “ yaudah..tapi jangan diulangi lagiya?”
            “ iya.terus,Bulan mau kemana nih?”
            “ mau balik kekelas.”
            “ bentar lagi dong.tunggu bunyi bel aja.yah?”
            “ yaudah..” dengan nada sedikit menandakan bahwa Bulan sedang tidak enak badan.
            “ kok lemes?Bulan sakitya?”
            “ gak kok..cuma capek aja tadi baca buku.”
            “ buku apa?”
            “ nih..(sambil menunjukkan buku kepada Bintang)”
            “ ooh..kenapa sih kamu suka banget baca buku itu?”
“ bukunya tu banyak kasi Bulan pelajaran buat hidup.ngajarin Bulan berbagai hal.jadi kalau Bulan masuk kedalam suatu kejadian kayak yang ada dibuku itu,Bulan mungkin bisa untuk mensiasatinya,jadi Bulan gak bingung lagi mesti ngehadapin kejadiaan itu.” Jelas Bulan
“ kenapaya…Bintang tu ngerasa gak mau jauh – jauh dari Bulan.Bagi Bintang,Bulan tu buat yang terakhir dihidup Bintang.Bintang gak mau yang lain lagi.Bintang sayang banget sama Bulan.”
“Bulan juga sayang banget kok sama Bintang” melihat Bintang dengan tatapan penuh makna

♀♂

Larut malam sekitar jam setengah dua belas, biasanya langit sedang menunjukkan pertunjukannya yang indah. Bulan bersinar terang dan ditemani Bintang. Kebisaan Bintang yang melihat pertunjukkan itu membuatnya untuk setiap malam keluar dari kamarnya dan duduk diatas atap rumahnya. Dimana tempat itu,tempat untuknya selalu melihat langit malam. Malam itu, Bintang terkejut karna tidak ada dia melihat sedikitpun cahaya bulan. Yang ada hanya bintang yang meredup cahayanya tanpa bulan. Bintang gelisah. Berfikir apa yang sedang terjadi. Lalu terlintas dalam benaknya tentang Bulan.

“ Ya..allah….apa yang sedang terjadi malam ini.tak sedikitpun cahaya bulan terlihat malam ini.Bintangpun meredupkan cahayanya..apakah ini pertanda akan terjadi sesuatu antara aku dan Bulanku???”

            Paginya dirumah Bintang. Telefon untuknya dari seberang sana.bunyinya terdengar sangat mendesak. Bintang mengangkatnya. Kelihatannya terjadi percakapan yang cukup serius pagi itu. Ternyata kabar yang kurang baik untuknya pagi itu. Pagi yang seharusnya menjadi hari libur baginya.(hari minggu) kini menjadi hari yang yang dia fikir maksud dari langit yang dia lihat kemaren malam. Bulan masuk rumah sakit dan dia belum mengetahui apa penyebabnya. Buru – buru Bintang pergi kerumah sakit Permata Hati untuk melihat keadaan Bulan. Sampainya dia disana dia langsung mencari kamar dimana Bulan berada. Untungnya mamanya Bulan tidak lupa memberitahu nomor berapa kamar tempat Bulan berada.
            Bintang membuka pintu kamar itu. Dia melihat mamanya Bulan sedang melihat anaknya. Bintang menghampiri. Melihat sedih seseorang yang dia cintai sedang terbaring lemah diatas tempat tidur dengan keadaan tidak sadar. Bintang memanggil mamanya Bulan..

            “ tante.. Bulan kenapa?” Tanya Bintang
“ tante belum tahu, tang. dokternya belum bilang apa – apa dengan tante.” Dengan nada sedikit sedih
            “ yaudah coba Bintang tanya sama perawatnya duluya.”
            “ iya “

            Bintang keluar berjalan mencari perawat yang lewat. Dia menemukannya.T anpa fikir panjang Bintang langsung bertanya dengan perawat tersebut.
           
            “ suster,gimana keadaan pasien yang bernama Bulan?”
            “ kalau itu anda tanya langsung dengan dokter yang bersangkutanya.” Menjawab dengan sopan
            “ dimana saya bisa bertemu dengan dokternya?”
            “ dari sini anda lurus nanti ada belokan kekanan anda masuk dan sisitu ruangan dokternya.”
            “ makasihya,suster..”
            “ sama – sama.”

            Bintang kembali lagi kekamar Bulan. Dan langsung memberitahu kepada mamanya Bulan untuk menemui dokternya. Mamanya Bulan langsung saja keruangan dokternya. Bintang menjelaskan pula dimana ruangan dokter yang dimaksud. Mamanya Bulan menitipkan Bulan kepada Bintang untuk dijaga dan dia pun langsung bergegas keruang dokter tersebut.

            “ Bulan…kenapa kamu bisa seperti ini?apa yang sebenarnya terjadi?kamu sakit apa?andai kamu tahu,perasaanku sungguh tidak enak saat dari tadi malam.aku merasa akan terjadi sesuatu diantara aku dan kamu.Bulan…ku mohon kamu sadar.aku takut sesuatu yang tidak aku inginkan akan terjadi.aku mohon Bulan…”

            Bintang berkata dihadapan Bulan yang sedang tidak sadar. Bintang meluapkan semua yang dia rasakan saat itu. Pikirannya kacau. Baru kali itu Bintang benar – benar merasakan hal yang membuatnya benar – benat risau dan gelisah. Sementara itu, mamanya Bulan sedang mendengarkan penjelasan dokter yang mungkin akan membuatnya sangat terkejut. Dokter mengatakan bahwa dari hasil pemeriksaan Bulan mengidap penyakit kanker. Kanker otak tepatnya. Sontak mamanya Bulan langsung terkejut. Lalu dokterpun melanjutkannya. Bulan sudah lama mengidap penyakit ini dan kini sudah masuk stadium akhir. Karna cairan yang ada diotaknya tersebut sudah menjalar keseluruh tubuhnya. Kemungkinan untuk sembuh sangat kecil. Tetapi jika tuhan berkehendak lain, mungkin akan terjadi suatu mukjizat. Mamanya Bulan diminta untuk terus berdoa kepada yang maha kuasa dan selalu menjaga Bulan agar dia tidak merasa kelelahan dan kecapekan. Mamanya Bulan sedih. Sangat sedih. Anak satu – satunya dia akan pergi mendahuluinya. Dalam pikirannya dia tidak pernah sama sekali berfikiran seperti itu. Dan dia tidak meninginkan hal itu terjadi.

            Mamanya Bulan keluar dari ruangan dokter dan pergi kekamar anaknya kembali. Disana Bintang sudah menunggu dari tadi. Bintang melihat mamanya Bulan sangat sedih. Bintangpun buru – buru menanyakan apa yang terjadi dengan Bulan. Mamanya Bulan menjelaskan semua yang terjadi bahwa Bulan mengidap penyakit kanker otak. Apa yang terjadi awalnya pada mama Bulan terjadi juga pada Bintang. Dia terkejut. Sangat, sangat, terkejut. Bintangpun menoleh kearah Bulan yang sedang terbaring tak berdaya.Ternyata apa yang dia takuti benar – benar terjadi. Bintang meneteskan air mata. Dipandangi wajah Bulan sembari memegang tangan Bulan.

“ rasakan detak jantungku saat ini Bulan?( sambil meletakkan tangan Bulan yang dipegangnya kedadanya).aku menangis untukmu.aku tak pernah membayangkan hal ini terjadi sebelumnya.andai aku bisa menggantikan hidupku untukmu.”

            Melihat Bintang sangat tak inginkan Bulan pergi. Mamanya Bulan mengerti betapa cintanya Bintang terhadap Bulan. Dia tahu karena Bulan selalu menceritakan Bintang kepadanya. Bulan pun begitu mencintai Bintang. Entah apa nanti jadinya jika Bintang tanpa Bulan.

♀♂

            “ bintang…” sapa Bulan dari tempat dia terbaring
           
            Mendengar Bulan memanggilnya Bintang langsung terjaga dari tidurnya.

            “ kamu sudah sadar?” (anggukkan Bulan meyakinkan Bintang)
            “ mama mana?” Tanya Bulan
“ mama kamu pulang kerumah.kelihatannya dia capek banget.jadi aku yang ngejagain kamu disini.mungkin pagi ini mama kamu kembali kesini lagi.”
            “ oh..oya dokter bilang apa dengan keadaan aku kayak gini?”
“ hmm..dokter cuma bilang kalau kamu kelelahan dan banyak pikiran.(menutupi hal yang sebenarnya terjadi kepada Bulan).emangnya kamu mikirin apa sih?kalau Bintang sih gak usah terlalu dipikirin.Bintang gak bakalan jauh – jauh kok dari Bulan.”(mencoba membuat Bulan tersenyum dan mencoba untuk tegar dan tidak kelihatan bersedih didepan Bulan)
“ (Bulan tersenyum).kamu bisa aja.Bulan gak mikirin apa – apa kok.mungkin karna Bulan gak enak badan aja kaliya samapi kecapekan.”
“ bisa jadi juga sih..yaudahlah,gak usah dipikirinya.yang pentingkan sekarang kamu udah gak kenapa – kenapa lagi.untuk sekarang ini kamu istirahat yang banyak dulu.okeh?” dengan menyunggingkan senyuman kepada Bulan
            “ oya,kamu gak sekolah?”
“ gak!untuk hari ini Bintang jagain kamu dulu disini.besok Bintang baru masuk sekolah.dan pulang sekolahnya Bintang langsung kesini buat nemenin kamu lagi.”
            “ kamu baik banget sih..makasihya” dibalas Bintang dengan senyuman

            Esok harinya mamanya Bulan yang menjaga Bulan dirumah sakit. Dan Bintang pergi untuk masuk sekolah. Pulang sekolahnya sekitar jam setengah satu, Bintang langsung pergi menemui Bulan dan mamanya yang berada dirumah sakit. Sesampainya dia disana dia mendapatkan kabar gembira. Hari itu juga Bulan boleh pulang. Betapa senangnya Bintang. Begitu juga mamanya Bulan yang sudah mengetahui duluan. Bulan bersiap – siap untuk pulang. Meski badannya belum terlalu fit tetapi Bulan semangat sekali untuk pulang karna dia tidak terlau betah dirumah sakit dan dia pun sudah rindu dengan rumahnya. Terutama kamarnya.

            Bulan memang begitu adanya. Meskipun baru sekejap saja tidak berada dirumh, dia sudah merindukan rumahnya. Takutnya bagaimana jika dia sudah tiada lagi didunia ini. Takkan ada lagi Bulan seperti dia yang mencintai Bintang.

            Mereka berangkat dari rumah sakit menuju rumah Bulan dengan menggunakan taksi. Tak lama kemudian mereka pun sampai dirumah Bulan. Jarak rumah Bulan dengan rumak sakit tidak terlalu jauh dan tidak perlu memakan waktu sampai berjam – jam.

            Bintang turun dari taksi dan membantu Bulan untuk keluar juga dari taksi.Mamanya Bulan membayar taksi.Sementara itu Bintang membawa Bulan masuk kedalam rumahnya.Disusul oleh mamanya Bulan setelah selesai membayar ongkos taksi.

            “ Bintang,aku duduk disini aja dulu.gak mau langsung kekamar.” Pintanya kepada Bintang. Bintangpun menurutinya. Didudukkannya Bulan diatas kursi yang dipintanya dan ditemaninya pula Bulan duduk dikursi itu. Dihidupkannya televisi untuk Bulan. Agar Bulan tidak merasa bosan. Melihat kesetiaan Bintang kepadanya dia tidak tega untuk meninggalkan Bintang. Terlalu sayangnya dia.

♀♂

            Disambut kembali oleh Bintang langit malam pada malam itu. Dia duduk ditempat seperti biasanya. Dilihatnya langit dan mengeluarkan semua yang menyesak didadanya.

            “ ya allah,kenapa ini semua terjadi pada Bulanku?kenapa engkau harus mengakhiri hidupnya dengan kepedihan?aku begitu sangat menyayanginya.apa yang engkau rencanakan padanya?dan apa pula yang engkau rencanakan padaku?sampai – sampai disetiap malam tak engkau munculkan kembali cahaya bulanku.apa yang akan terjadi ya allah??” diteteskannya airmata kesedihan itu…Sementara itu dirumah Bulan….

            “ Ya allah,kenapa engkau berikan aku penyakit ini?penyakit yang berkemungkinan besar akan merengut nyawaku.sementara itu banyak orang yang kusayangi akan kutinggalkan.maafkan Bulan ma karna tidak memberitahu mama tentang penyakit Bulan ini.dan maafkan Bulan juga Bintang karna tidak pernah menceritkan hal ini kepada Bintang.maafkan Bulan semuanya…Mungkin ini jalan hidup Bulan..” ditutupinya wajahnya yang mengalirkan airmata itu.

            Malam yang sama dimana seorang Bintang tak ingin kehilangan Bulannya dan Bulan yang tak ingin berpisah dengan Bintangnya. Tak ada suasana tenang lagi. Yang ada hanya kegelisahan dan kerisauan yang menyelimuti perasaan mereka.

            Hari esoknya, setelah Bintang pulang sekolah dia mampir kerumah Bulan. Ingin mengajak Bulan kesuatu tempat yang mungkin akan membuat perasaan Bulan sedikit senang. Bisa jadi tidak sedikit. Karna tempat ini begitu istimewa. Tempat yang diimpi – impikan Bulan untuk dia ingin pergi kesana. Bulan mengikuti saja kemana Bintang pergi. Diperjalanan menuju tempat itu, Bintang menutupi mata Bulan. Agar terasa surprise.

            “ kita udah sampai,Bulan.”
            “buruan dong bukain tutup matanya.gak sabarn pengen lihat tempatnya seperti apa.”

            Dibuka Bintang tutup matanya Bulan. Betapa terkejutnya Bulan dengan apa yang dilihatnya. Tempat yang benar- benar begitu menakjubkan. Tempat yang dia impikan.” Bintang, Bulan lagi gak mimpikan?” tanyanya pada Bintang. Bintang menjawab “ gak. ini nyata.” Bulanpun memeluk Bintang. Begitu senangnya dia. Kenapa tidak!Tempat itu membuat diri kita benar – benar merasakan kedamaian. Tempat itu adalah Laut. Kita pun juga bisa melihat langit dengan leluasa. Apalagi dengan Bulan yang sedang dirundung masalah. Pasti dia akan benar – benar melupakan setiap masalah yang dihadapinya. Dan mungkin dia bisa melupakan penyakit yang dideritanya.

            Merekapun berlarian. Bermain air sampai basah baju mereka. Bulan merasakan hidupnya lahir kembali. Tidak ada kegelisahan dan kerisauan takut kehilangan saat itu. Sungguh…mereka lupakan sejenak masalah yang menimpa mereka.

“ bintang,boleh gak Bulan ngenamain tempat ini dengan Lautku adalah lautmu.Karna kita punya tempat baru yang setiap hari akan kita datangin.kita bisa ngehilangin bosen dan bisa seneng disini.jadi selamanya tempat ini akan jadi lautku dan lautmu yang gak akan pernah hilang karna kitakan selalu bersama.yakan?”
“ iya..boleh.Bulan bener banget tempat ini akan menjadi lautku dan lautmu selamanya.Siapa dulu yang ngenyariin tempatnya..,Bintang gitu.”
“ iya deh…tapi ngomong – ngomong kok gak dari dulu aja kamu ngajak Bulan kesini?Ayo…Sebelum sama Bulan pergi kesini,perginya sama cewek lainya….” Canda Bulan sambil tersenyum
“ gak kok…Bintang juga baru kali ini kesini.Bintang tahu karna hati Bintang yang nyuruh ngajak Bulan kesini!dan akhirnya kita sampai disini deh…” Jawab Bintang
            “ masa sih??” (Bulan belum yakin)
            “ iya kok.Bintang gak bohong.” (Meyakinkan)
            “ oke deh..Bulan hargai banget itu.makasihya…Bulan sayang banget sama Bintang”
            “ sama – sama.Bintang juga sayang sama Bulan”

♀♂

            Bagi Bintang tiada hari tanpa Bulan disisinya. Sejak setengah tahun terakhir Bintang selalu bersama – sama Bulan. Hubungan yang terjalin sangat indah. Banyak canda tawa dan perhatian. Bulan sosok wanita yang diinginkan Bintang. Bulan mengajarkannya tentang cinta seutuhnya. Belajar untuk menghargai dan tetap mencintai satu orang. Bintang sangat, sangat menyayangi Bulan. Disatu sisi,sang Maha Kuasa berkehendak lain. Bulan diberi penyakit yang berkemungkinan besar, nyawanya akan hilang dan pergi dari jasadnya. Itulah yang terjadi sekarang pada Bulan. Sebulan terakhir dari pertama kalinya Bintang mengajak Bulan kelaut mereka, Bulan merasakan hidupnya kembali sempurna. Sayangnya dia tidak merasakan bahwa kanker semakin lama semakin bertambah menjalar ketubuhnya karena dia benar – benar merasakan kesenangan bersama Bintang yang tak akan terlupakan olehnya. Meskipun Bintang mengajaknya kebulan sekalipun,kanker itu tetap menjalar ketubuhnya.

“ B U L A N ……….!!!!!” Teriakan histeris Bintang melihat Bulan terbaring diatas tempat tidur dengan keadaan yang tak bernyawa lagi.

            Mamanya Bulan menangis.Benar – benar menangis melihat anaknya telah tiada. Kini dia hidup sendirian.

“ Bulan…maafkan mama yang tidak tahu penyakit kamu dari awal.Mama jadi gak bisa untuk mengobati kamu.sekarang mama sendiri Bulan tanpa kamu.Mama gak tahu,bagaimana hidup mama seterusnya kalau kamu gak ada didekat mama.Bulan….”

            Kini Bintang yang mengeluh disamping jasadnya Bulan. ” Bulan…secepat inikah kamu tinggalin Bintang. Bintang tahu meski Bintang telah menghadirkan laut itu untuk Bulan, Bintang gak bisa menghilangkan kanker itu dari tubuh Bulan. Maafin Bintang, Bulan… Bintang gak tahu mesti harus bagaimana lagi tanpa Bulan!!!”

            Pemakaman Bulan merupakan hari yang terpahit yang pernah dilewati Bintang. Bintang tak akan pernah lagi melihat Bulan tersenyum taupun bersedih. Kini dia hanya bisa membayangkan kekasihnya itu dalan hati. Selesai pemakaman, mamanya Bulan memberikan sebuah surat untuk Bintang dari Bulan. Yang ditulis Bulan jauh – jauh hari sebelum dia meninggal. Malam yang dinginnya menusuk jantung dirasakan Bintang yang sedang duduk ditempat biasanya. Tempat dimana dia akan melihat wajah Bulan dilangit dan merasakan Bulan disisinya. Bintang membuka surat itu. Dan membacanya.


 
     " Bintang..Bulan tahu kalau Bintang membaca surat ini dalam suasana hati yang sangat sedih. Bulan minta maaf kalau akhirnya Bulan harus meninggalkan Bintang selamanya. Bulan ngucapin makasih banget sama Bintang karna telah menyayangi dan mencintai Bulan. Disaat Bulan membutuhkan Bintang, Bintang selalu ada untuk Bulan. Baik dalam kesedihan maupun kesenangan.
            Bintang,Bulan mau jujur. Sebenarnya Bulan udah tahu lama soal penyakit ini. Tapi Bulan diam. Tak ada seorang pun yang tahu penyakit ini selain dokter yang pernah periksa Bulan saat Bulan terkena penyakit ini. Bulan yang minta sama dokter itu agar dia tidak memberitahu siapapun. Termasuk mama. Karna Bulan gak mau mama terus – terusan sedih karna Bulan. Biarkan mama sedih disaat Bulan memang sudah tiada lagi. Maafin Bulan yang gak pernah mau cerita soal ini. Bukan Bulan gak sayang sama Bintang. Malahan hanya Bintang satu – satunya laki – laki yang benar – benar Bulan sayangi. Gak ada yang lain. Tapi ini semua memang harus Bulan tutupi. Maafin Bulan…
            Bulan mau ngucapin makasih lagi sama Bintang yang udah menghadirkan laut itu untuk Bulan tidak memikirkan penyakit ini. Bulan senang,Bulan pergi dengan kenangan terakhir yang terindah yang Bintang berikan untuk Bulan. Setiap kali kita kesana, Bulan merasakan kedamaian dan juga melihat laut yang membuat hati tenang.Lautku adalah Lautmu.
            Bintang, satu kenangan terakhir yang abadi yang Bulan berikan untuk Bintang yaitu Cinta. Ingat dan simpan selalu cinta Bulan dihati Bintang. Meski nanti Bintang akan mendapatkan pengganti Bulan. Bulan gak mau melihat Bintang terus – terusan sedih karna Bulan. Bintang harus bangkit dari rasa kehilangan. Karna hidup Bintang masih panjang. Dan ingat, Cintai seseorang itu dengan perasaan yang tulus. Maka Bintang akan mendapatkan kebahagiaan yang abadi selamanya. Bintang… kamu cinta sejati dihati Bulan. Terus majuya.. Gapai semua impian yang Bintang impikan. Sampai ketemu disurga. Kalau Bintang rindu Bulan, Lihat langit malam maka Bulan akan menemani disisi Bintang "


                                                                                                                                                B U L A N

            “ Bulan…Bintang juga cinta.Selamanya Bintang tak akan pernah untuk lupakan Bulan.Bulan yang ngajari Bintang tentang cinta yang sebenarnya.Dan laut itu,Lautku adalah Lautmu.Akan Bintang kenang selalu.Akan Bintang jaga utuh cinta Bulan selamanya dihati Bintang.Akan Bintang lakukan apapun untuk tidak sirnakan kenangan terakhir Bulan”





Note : ini adalah salah satu cerpenku waktu aku kelas 1 SMA. Ini cerpen udah lama banget. Sekarang aja aku udah kuliah semester 4. lumayan lama kan?? Yaaa maaf kalau mungkin bahasanya sedikit gimana-gimana gitu yaaa hee,, namanya juga masih SMA. Masih labil  :D Oke deeehh... Semoga menyukai cerpennya yaaa :) lain kali aku buat cerpen yang lebih baik lagi. Terimakasih :D

No comments:

Sekian.. ^^ Please leave your comment..

Bye Myspace Comments